Kukila Volume 17, No. 2 is published!

2014-03-28

Enormous flocks of Eyebrowed Thrushes have recently been discovered wintering in South Sumatra, but local villagers shoot up to 500 for the pot in a single night.

This is the topic of a short communication in the latest issue (Volume 17, Part 2) of Kukila, the journal of Indonesian ornithology. Covering one of the most biodiverse regions on the Earth and the country with the greatest number of threatened bird species, Kukila is now almost 30 years old.

This issue includes full length articles on the dynamics of the waterbirds of East Kalimantan’s Middle Mahakan wetlands, understorey birds of Sarawak’s Gunung Gading National Park, and additions to the avifauna of Bintan and Batam Islands in the Riau Archipelago, just south of Singapore.

Short communications include the first national or island records of Eurasian Hobby, Pectoral Sandpiper and Ruff, and observations of the Sunda Coucal’s diet.

Our special section ‘Around the Archipelago’ is another bumper with over 23 pages of records and photos of new or unusual island or provincial records. This is followed by a review of the recently published Special Volume and Index of the Handbook of the birds of the World, and its relevance to Indonesian ornithology.  

Kukila is biannual, and the next issue is expected to appear in September 2014. All issues to date are available for downloading on our website. We welcome articles and new distributional records of Indonesian birds from ornithologists, birdwatchers and tour guides.

***

Sekelompok besar Anis Kuning baru-baru ini ditemukan sedang melewatkan musim dingin di Sumatera Selatan tapi sayang penduduk setempat menembakinya sehingga sekitar 500 ekor bisa dikumpulkan hanya dalam satu malam.

Ini adalah topik salah satu komunikasi singkat yang dimuat di terbitan paling terbaru Kukila, jurnal ornitologi Indonesia http://kukila.org/index.php/KKL/index (Volume 17, bagian 2). Kukila terus menerbitkan hasil-hasil penelitian dan laporan ornitologis dari salah satu kawasan yang dikenal memiliki keragaman hayati paling kaya di dunia sekaligus negara yang juga memiliki jenis-jenis burung terancam punah paling banyak. Sampai saat ini jurnal Kukila ini sudah berumur hampir 30 tahun.

Pada terbitan kali ini memuat juga beberapa artikel penuh mengenai dinamika burung air lahan-lahan basah Mahakam bagian tengah di Kalimantan Timur, burung-burung understorey dari Taman Nasional Gunung Gading Sarawak, dan beberapa informasi tambahan untuk burung-burung di Bintan dan Batam Kepulauan Riau, bagian selatan Singapura.

Komunikasi singkat juga memuat tulisan menarik mengenai Alapalap Walet Falco subbuteo, Calidris melanotos, dan Trinil Rumbai Philomachus pugnax serta hasil pengamatan jenis pakan Bubut Jawa Centropus nigrorufus. Semuanya merupakan laporan pertama untuk Indonesia atau untuk pulau-pulau atau provinsi tertentu di Indonesia.

Bagian khusus jurnal ini yaitu ‘Around the Archipelago’ juga menjadi kumpulan laporan khusus dengan beberapa foto burung menarik dan tidak biasa keberadaanya atau baru di suatu pulau. Juga dimuat hasil review buku yang baru diterbitkan berupa Indeks dan Volume Khusus dari Handbook of the birds of the World dan relevansinya dengan ornitologi Indonesia. 

Kukila terbit dua kali setahun, volume selanjutnya akan terbit September 2014. Semua artikel dalam Volume ini bisa diunduh di situs kami. Selanjutnya kami mendorong berbagai kontribusi artikel dan laporan singkat distribusi burung-burung Indonesia dari para ornitolog, pengamat burung dan pemandu wisata pengamatan burung.

Kukila juga sangat mendorong para penulis dari Indonesia untuk segera mengirimkan kembali manuskrip atau laporan singkatnya sesuai dengan visi kami untuk lebih mendukung pengembangan ornitologi di Indonesia.